use your heart, don't use your pride

Jan 31, 2010

use your heart, don't use your pride


Bilqis Anindya Passa, seorang bayi mungil dan lucu berusia 17 bulan ini mungkin tidak seberuntung bayi-bayi lainnya. Bayi kelahiran 20 Agustus 2008 tersebut telah mengidap penyakit Atresia Bilier sejak usia seminggu. Atresia Bilier adalah suatu keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan pada hati dan sirosis hati, yang jika tidak segera diobati bisa berakibat fatal. Semakin kesini, kondisi Bilqis semakin memprihatinkan. Dia semakin ringkih, perutnya membuncit, kulitnya menghitam, dan matanya pun semakin berwarna kuning. Menurut dokternya, Bilqis harus segera di operasi, dan biaya operasinya membutuhkan biaya mencapai 1 Milyar.
Karena keterbatasan dana pun, akhirnya keluarga Bilqis berinisiatif untuk membuat semacam kotak sumbangan untuk membantu biaya pengobatan Bilqis. Mungkin hal ini tidak berbeda jauh dengan yang baru saja terjadi belum lama ini. Ketika orang-orang berbondong-bondong mengumpulkan uang untuk membantu Prita Mulyasari berkaitan dengan kasus hukumnya dengan pihak Rumah Sakit Internasional Omni. Pihak keluarga Bilqis pada akhirnya membuat posko-posko “koin untuk Bilqis”, posko-posko tersebut telah tersebar di beberapa kota. Selain itu juga mereka membuat account sendiri di jejaring sosial Facebook dengan nama “Koin Untuk Bilqis”. Account itu dibuat untuk mengetuk pintu hati masyarakat untuk membantu biaya pengobatan Bilqis, disana tersedia nomor rekening dari Ibunda Bilqis dan juga alamat lengkap posko “Koin Cinta Untuk Bilqis” di setiap kota.

Tapi apakah anda tau apa yang terjadi? Mungkin sampai sekarang koin-koin itu memang terkumpul. Menurut informasi yang saya dapat, penggalangan dana yang sudah dimulai sejak 28 Desember 2008 sampai saat ini sudah terkumpul kira-kira sebesar 90 Juta, sementara biaya yang dibutuhkan sebesar 1 Milyar. Betapa ironis apabila kita mengaca pada saat orang-orang mengumpulkan koin untuk Prita. Orang-orang berbondong-bondong mengumpulkan koin untuk membela yang namanya keadilan. Sementara untuk hal yang berkaitan dengan nyawa seseorang, bahkan seorang bayi yang tidak bersalah, mereka kurang peka.
Inikah Indonesia? Dimana orang-orang selalu peka dengan hal-hal yang bersifat populer, hal-hal yang sedang banyak dibicarakan orang dimana-mana. Sementara untuk hal yang agak tersembunyi, bahkan mungkin mereka tidak tahu dan tidak mau tahu. Disaat orang-orang berbondong-bondong mengumpulkan uang untuk yang namanya keadilan, tapi di sisi lain kehidupan ada bayi mungil yang lebih membutuhkan pertolongan karena hal tersebut berkaitan dengan nyawanya.
Untuk apa? Untuk apa mereka mengejar keadilan kalau ada bayi yang lebih membutuhkan pertolongan untuk nyawanya tetapi malah dibiarkan? Untuk menunjukkan kalau mereka berjiwa adil? Untuk menyombongkan diri kalau mereka sangat keren dengan peduli terhadap kasus keadilan?
Mengapa untuk kasus keadilan seperti kasus Prita dana bisa terkumpul dengan cepat, sementara untuk kasus yang berkaitan dengan nyawa seorang bayi yang tak bersalah malah sangat lama? Dimana hati mereka? Sadarkah anda, tatapan Bilqis seolah mengisyaratkan betapa tersiksanya dia dengan penyakitnya. Tidakkah anda bisa melihat, mulut mungilnya seolah-olah berkata ”Tolong aku, aku ingin sembuh”. Lihatlah betapa menggemaskannya dia apabila dia bisa hidup normal seperti bayi-bayi lainnya. Dia tidak harus menangis terus, dia akan bisa tertawa. Dia tidak harus merasa kesakitan terus, dia juga pasti bisa bermain dengan lincahnya layaknya seorang bayi.
Ternyata selain kasus century, kasus Antasari, kasus Prita, ada orang lain yang lebih butuh perhatian masyarakat. Kalau memang ingin mengejar yang namanya keadilan, mana keadilan untuk Bilqis?
Ayolah, sebagai warga Indonesia yang katanya akan selalu mengejar yang namanya keadilan, marilah kita bersama-sama membantu bayi mungil itu. Janganlah kita hanya menyombongkan diri dengan mengejar keadilan bagi kasus-kasus yang sedang naik di televisi-televisi. Gunakan hati kita. Dan untuk Bilqis, trust me. After the rain falls, the sun will come..