The Fake is You

Jun 6, 2010

The Fake is You



Rekayasa..
Siapa yang tidak suka dengan yang namanya rekayasa? Kalau kamu tidak mengerjakan peer dari guru, kamu bisa saja bilang "Pak, buku peernya ketinggalan di rumah" Atau kalau ternyata uang kuliah habis dipakai jajan, kamu bisa bilang "Maaf pak, orang tua saya belum ngirim nih dari kampung" Hal-hal kecil seperti itu termasuk rekayasa juga bukan? Begitu banyak rekayasa. Dan begitu mudah juga kita membuat rekayasa.

Rekayasa selalu dapat dengan mudah mempengaruhi pikiran orang lain, yah walaupun tidak semuanya terpengaruh juga. Sekarang, coba kita lihat acara-acara di televisi. Apakah menurut kamu, reality show yang sangat bejibun yang menjadi program TV favorit itu memang real? Seperti mencari orang hilang, bertemu dengan pacar pertama, yang kalau saya lihat pasti selalu saja ada masalah dalam proses pencariannya. Kapan sih reality show seperti itu bisa berjalan lancar tanpa ada masalah?

Mungkin untuk reality show seperti ini, kamu bisa menebak rekayasa atau bukan. Tapi coba tebak untuk acara-acara talk show, rekayasa atau bukan? Jawabannya adalah IYA. Contohnya, salah satu talk show yang menghadirkan mahasiswa-mahasiswa. Tadinya saya pikir si mahasiswa yang bertanya itu pintar dan kritisnya bukan main, mengeluarkan pertanyaan pertanyaan yang cukup berat seputar persinetron-politikan Indonesia. Tapi ternyata, sesuai pengalaman saya, sebelum acara dimulai, tim acara sudah memilih mahasiswa mana saja yang bertanya, bahkan pertanyaannya pun ditentukan oleh tim acaranya. Jadi, itu rekayasa juga bukan?

Selain itu, acara-acara pencari bakat, apakah real? Jawabannya TIDAK. Seperti yang diceritakan teman saya yang mengikuti salah satu ajang pencari bakat, dia cerita kalau dia disana disuruh untuk menjadi perempuan dengan karakter yang ceria. Untuk masalah karakter saja harus dibuat skenarionya. Jangan jauh-jauh ke acara reality show atau acara pencari bakat, kita lihat saja kasus markus palsu yang dilakukan oleh salah astu program berita di salah satu TV swasta. See? Bahkan program TV yang katanya formal dan bergengsi pun juga rekayasa. Rekayasa memang selalu mudah mempengaruhi orang yang menontonnya. Rekayasa juga menjadi suatu hal yang menarik, menarik banyak perhatian orang. And I say, hey media, you are FAKE!
Dedicated to all media in Indonesia, our lovely country.. I love ya!