Bocah Penggenggam Gagang Payung

Oct 31, 2010

Bocah Penggenggam Gagang Payung
















Pasukan itu..
Pasukan itu turun gagah membasahi tanah kering penuh sampah.
Pasukan itu menari pada sebuah panggung teater alam.
Gelap.. Membahana.

Dia..
Dia berdiri tegap.
Pasrah pada nasib. Pasrah walau badan basah.

Dia dan teman-teman seperjuangannya, mereka.
Berani menantang ribuan wajah penuh keluh didepannya.
Ribuan mata memandang.
Entah pandang penuh iba, penuh jijik, penuh heran.
Atau bahkan tak peduli sama sekali.
Mereka tetap berdiri.
Mereka.. Bocah-bocah kecil penggenggam gagang payung.
Daging demi daging, tulang demi tulang, mereka tawarkan.
"Bu, payung Bu.. Pak, payung Pak.."
Begitu teriak mereka. Teriakan tanpa jawab.
Mereka sedih? Mungkin iya, mungkin tidak.
Ada yang tetap tertawa menikmati tangisan alam.
Ada yang termenung menangisi tangisan alam.
Mereka kedinginan? Pasti.


"Hei teman, jangan hujan-hujanan terus, nanti kamu sakit."
"Kalau kami tak hujan-hujanan, darimana kita bisa dapat permen?"


BEC, Hujan, 26 Oktober