Langga Lunka : Lalu

Oct 2, 2010

Langga Lunka : Lalu


Aku takut pada lalu..

Maukah kau menggandeng tanganku?

Kenapa kalau aku menggandeng tanganmu?

Sekiranya kau mau memegang tangan kasar penuh kapal.

Aku ingin naik kapal. Ingin berlayar sejauh-jauhnya. Bersediakah, kau menemaniku?

Aku takut mabuk.

Kalau kau mabuk, kau bisa memelukku. Cium aroma badanku. Sebagian aromaku adalah saripatimu.

Kedua sisimu wangi kesturi, gesekkanlah punggungmu.. Aku kedinginan.

Punggungku terlalu rapuh. Hancurkan kepalaku! Buat aku amnesia! Aku hanya ingin mengingat satu nama, LANGGA.

Sorban sutra ini masih kubawa. Izinkan aku membalutnya di kepalamu.
Lalu bagaimana? Bagaimana lalu?

Murung setiap kali kuingat lalu.

Bagaimana harus kulepas lalu? Lalu itu banyak kerikil tajam. Lindungi aku. Kakiku sakit.

Pakailah sepatumu sebelum aku tidur pulas di pundakmu.

Jangan terlelap, Langga.. Aku takut lalu membawaku. Kembali sudut ruang gelap.

(Diam)

Ah, tampak mimpi telah menari di benakmu. Jentik manis darimu masih kubutuhkan. Jangan kau jadi lalu. Semoga Lalu pergi bersama benih. Terimakasih..

____________________________________________________

Lalu adalah lalu. Jangan pernah pergi bersama lalu. Biarkan lalu pergi bersama embun mencium awal hari. Setiap manusia memiliki lalu. Laluku, lalumu. Haruskah lalu ada di sampingmu?

Lunka, seorang gadis dengan masa lalu yang sangat buruk. Masa lalu itu selalu membuatnya merasa tercekik di udara panas yang pengap. "Aku ingin amnesia.", begitu selalu kilahnya.

"Lunka, haruskah lalu terus ada di sampingmu? Biarkan lalu jadi ceritamu. Nanti akan kubuatkan buku lalumu, atau akan kubuatkan filmnya." (Langga)