Janji

Mar 23, 2011

Janji


Aku adalah jalang

Kujuangkan kau lajang

Lelaki datang menyempurnakan lukaku dengan menikam tubuhku dengan sebilah nista

Apakah luka bisa jadi sempurna? Bukankah malah menjadi lubang kelam?

Bilur cantik yang kau beri akan kusimpan erat dalam penyembahan

Penyembahan dari dulu hanya ada hitam di dahi

Bilur ini perih. Teriris keris penuh hantam

Iris saja penuh yakin, biar hangat di dalam keluar

Tolong berikan aku pisau. Asahlah dulu.. Pisauku terlalu tumpul untuk mengiris bilur sedalam ini

Yang tumpul akan merobek rusak. Lukanya sampai tak sampai di kulit saja. Kau mau tahu? Di belah pecah tanpa ada garis

Sudah ada garis membentang ke jantung. Tinggal menunggu kapan garis itu dihapus. Hapus sati garis demi nikmat mahadaya

Aku tak mau menghapus, tak pula dihapus sayang. Simpulkan pula, agar ditarik semakin kuat

Aku tak pandai dalam simpul menyimpul. Aku hanya bisa buat kusut. Kusut itu klimaks

Bah! Anyam mundur atau sulam dengan teknik terbalik. Matamu kubawa dengan kepala ular terpatuk

Aku tak bisa anyam ataupun sulam. Aku wanita jadi-jadian. Aku tak ingin patukann ular. Aku ingin bersembunyi dalam gua penuh bebatuan tajam

Aku ada disampingmu selalu, sayang. Jangan takut, jangan bersembunyi.

Aku akan bersembunyi. Cari aku! Temui aku di puncak Mahameru. Nanti jika kau temukan aku, akan kuberi kau penggaris emas untuk mengukur panjang garis rambutku

Yang di puncaknya akan jadi dewa dan abadi, meski bau belerang dan gas beracun. Aku takut duduk sendiri di pucuk cemara. Kutitip saja kabar pada rindang huma yang melingkar

Akan kusimpan secarik kertas rahasia dalam botol kecil ini. Carilah botol ini di sela-sela huma yang melingkar itu

Huma itu di hatimu. Kuikat kembali dengan cincin rumput bermata butir beras melalui jari manismu