Janji
Aku adalah jalang
Kujuangkan kau lajang
Lelaki datang menyempurnakan lukaku dengan menikam tubuhku dengan sebilah nista
Apakah luka bisa jadi sempurna? Bukankah malah menjadi lubang kelam?
Bilur cantik yang kau beri akan kusimpan erat dalam penyembahan
Penyembahan dari dulu hanya ada hitam di dahi
Bilur ini perih. Teriris keris penuh hantam
Iris saja penuh yakin, biar hangat di dalam keluar
Tolong berikan aku pisau. Asahlah dulu.. Pisauku terlalu tumpul untuk mengiris bilur sedalam ini
Yang tumpul akan merobek rusak. Lukanya sampai tak sampai di kulit saja. Kau mau tahu? Di belah pecah tanpa ada garis
Sudah ada garis membentang ke jantung. Tinggal menunggu kapan garis itu dihapus. Hapus sati garis demi nikmat mahadaya
Aku tak mau menghapus, tak pula dihapus sayang. Simpulkan pula, agar ditarik semakin kuat
Aku tak pandai dalam simpul menyimpul. Aku hanya bisa buat kusut. Kusut itu klimaks
Bah! Anyam mundur atau sulam dengan teknik terbalik. Matamu kubawa dengan kepala ular terpatuk
Aku tak bisa anyam ataupun sulam. Aku wanita jadi-jadian. Aku tak ingin patukann ular. Aku ingin bersembunyi dalam gua penuh bebatuan tajam
Aku ada disampingmu selalu, sayang. Jangan takut, jangan bersembunyi.
Aku akan bersembunyi. Cari aku! Temui aku di puncak Mahameru. Nanti jika kau temukan aku, akan kuberi kau penggaris emas untuk mengukur panjang garis rambutku
Yang di puncaknya akan jadi dewa dan abadi, meski bau belerang dan gas beracun. Aku takut duduk sendiri di pucuk cemara. Kutitip saja kabar pada rindang huma yang melingkar
Akan kusimpan secarik kertas rahasia dalam botol kecil ini. Carilah botol ini di sela-sela huma yang melingkar itu
Huma itu di hatimu. Kuikat kembali dengan cincin rumput bermata butir beras melalui jari manismu