Orgasme Sejenak di Gunung Kasur

Jul 7, 2010

Orgasme Sejenak di Gunung Kasur


Gunung Kasur, salah satu gunung yang terletak di seputaran Kota Bandung, walaupun melenceng sedikit. Pernah mendengarnya? Kalau belum, daripada mendengar lebih baik merasakannya.
Gunung Kasur merupakan salah satu kawasan dari deretan pegunungan yang membentang dari Lembang sampai ke ujung timur Kota Bandung. Dari Lembang, kita bisa masuk dari jalan menuju Air Terjun Maribaya. Kalau biasanya kita hanya berhenti di Maribaya untuk menyaksikan indahnya air yang terjun di kawasan tersebut, atau sekedar merasakan sensasi seperti mau jatuh dari jembatan gantung Air Terjun Maribaya, mungkin ada baiknya kalau kita punya rasa penasaran yang sangat tinggi, dan mengeluarkan sebuah pertanyaan "Kalau jalan terus, sampai dimana ya?". Ya, harus! Try and enjoy!
Pernahkah anda berpikir, khususnya bagi warga Bandung, ada jalan yang menyambungkan antara Maribaya dan Ujung Berung. Memang pasti ada, walaupun hanya sebatas jalan bersemak-semak dan rerumputan. Tapi, pernahkan anda penasaran dan ingin mencobanya? Kalau belum, cobalah sekarang. Jalan kira-kira sepanjang 16 km ini memang cukup sulit apabila ditempuh dengan menggunakan kendaraan motor pada umumnya. Selain takut terjadi kerusakan pada kendaraan motor kita, khususnya bagi pengendara motor, bersiaplah "acleng-aclengan" di motor, it means lompat-lompat. Sebenarnya jalannya tidak begitu terjal, tapi jalan yang masih terbuat dari tanah dan batu atau kadang rumput membuat motor yang saya gunakan waktu itu cukup sulit untuk maju dengan cepat. Pernah juga, motor saya sampai terjeblos ke lubang besar dan sulit untuk keluar. Mungkin bagi yang hobi offroad, bisa dicoba trayek ini.
Awalnya mungkin kita sedikit bingung, karena lurusan dari Maribaya itu sebenarnya jalan buntu yang berujung pada sebuah perkebunan. Tapi, pede saja lah.. Masuklah ke daerah perkebunan itu. Di awal perjalanan, kita akan merasakan pemandangan yang begitu indah. Kanan kiri depan belakang, semua hijau. Disana kita bisa melihat Gunung Palasari dan gunung-gunung lainnya (maaf saya belum sempat banyak bertanya, karena memang tidak ada orang sama sekali). Di awal, jalanan masih belum terlalu hancur, masih belum "acleng-aclengan". Lama kelamaan jalanan berubah jadi rumput. Saat itu, tidak ditemukan satupun rumah penduduk. Tapi saya cukup heran, ketika di tengan padang rumput yang luas itu ada seorang wanita yang sedang asyik berbicara di telepon. Oh, mungkin hanya dapat sinyal di tempat itu. Sedikit ke depan, ternyata ada sebuah perkampungan dimana semua rumahnya merupakan rumah panggung dan terbuat dari bilik. Bahkan mesjid disana pun berbentuk panggung. Tapi sayang, saya belum sempat masuk ke perkampungan itu.
Jalanan terus seperti itu dengan pemandangan di kanan kiri yang hijau. Sampai akhirnya, bertemulah kita dengan jalan di antara semak-semak. Disitu, saya berpikir lebih baik saya jalan, karena melihat banyak lubang-lubang besar di jalan. Bagaimana rasanya berjalan diantara semak-semak, di atas gunung, ditemani suara binatang-binatang hutan? Believe me, it was AMAZING! Apalagi ketika tiba-tiba saya menemukan seekor ular agak kecil, dahsyat! Keluar dari semak-semak itu, ada dua jalan, kalau serong kanan kita akan kembali bertemu dengan semak-semak lagi, tapi jika lurus kita bertemu dengan sebuah perkampungan kecil.
Dan tiba-tiba saya keluar dari perkampungan tersebut, saya sudah menemukan tukang ojek yang menggunakan rompi bertuliskan "Ojek Cigending", yang tidak lain tidak bukan adalah ojek-ojek yang berada di daerah Ujung Berung. Dari situlah, jalanan muli bagus, dan kita bisa kebut-kebutan lagi. Lega rasanya ketika sudah menemukan jalan aspal lagi, lega dari rasa deg-degan karena takut tidak bisa kembali ke kota. Karena jujur, saya sempat tersesat 2 kali. Tapi itulah, menantang. Saya merasakan orgasme sejenak ketika berada di Gunung Kasur.


*maaf gak ada dokumentasi, kebetulan ga bawa kamera