Raja dan Jambul Rambut

Dec 15, 2011

Raja dan Jambul Rambut


"Perkenalkan, nama saya Raja. Namun sungguh, saya bukan seorang raja. Jika seorang raja identik dengan kebijaksanaannya, maka saya akan menjadi raja yang aneh. Mengapa? Karena saya akan mengikuti festival jambul rambut sedunia."

SEJAK remaja, Raja sudah berniat untuk terus memanjangkan jambulnya. Bukan karena dia mengidolai Elvis Presley. Bahkan dia tidak menyukai Elvis Presley, karena menurutnya Elvis terlalu banyak digandrungi orang. Ia pun tidak memanjangkan jambulnya dengan tujuan agar digandrungi orang. Ia hanya ingin menjadi orang yang berbeda dari yang lain.

Sekarang, umurnya sudah mencapai dua puluh lima tahun. Dan kau tahu? Jambulnya semakin memanjang, bahkan sampai mencapai 137 cm. Ajaib bukan?

Raja begitu menyayangi jambulnya. Ia pun rajin merawat jambulnya. Tiada hari tanpa jambul. Di kantor tempat ia bekerja pun, ia selalu tampil khas dengan jambulnya. Ia pun tak keberatan, jika jambulnya harus tersenggol ketika ia menaiki sebuah angkutan kota yang mengantarnya berpergian.

Ia tak pernah menghiraukan gunjingan-gunjingan dari orang-orang di sekitarnya, karena baginya jambul yang tumbuh di kepalanya merupakan kekayaannya yang tak ternilai. Orang-orang melihatnya sebagai orang aneh. Mungkin mereka berpikir bahwa raja adalah orang gila.

Dan sekarang, ia akan mengikuti kontes jambul rambut sedunia. Kontes tersebut diikuti oleh mereka-mereka yang berjambul yang berasal dari seluruh penjuru dunia. Di sana ia tidak menjadi orang aneh, namun ia menjadi orang normal.

Ia difoto dalam berbagai pose, yang sudah tentu menonjolkan jambulnya. Dan tak disangka-sangka, segala macam pose dengan jambulnya itu, Raja memenangkan kontes jambul rambut sedunia. Mendadak ia menjadi seorang yang hebat. Berbagai ucapan selamat meluncur padanya.

Namun, kau tahu? Sesungguhnya Raja memiliki sebuah impian yang juga tak ternilai. Namanya Raja. Dan sebenarnya, ia ingin menjadi raja yang sesungguhnya.

"Jika aku menjadi seorang raja, aku akan menyuruh seluruh rakyatku untuk berjambul. Tidak terkecuali. Siapapun itu, harus berjambul!"

Tak segan-segan ia mengatakan apa yang sebenarnya ia inginkan. Karena baginya, menumbuhkan jambul adalah sebuah pilihan. Pilihan untuk menjadi seseorang yang aneh. Dia bangga menjadi aneh, dan cukup kaya untuk mampu memilih passion-nya.

"Aku aneh karena aku tidak seperti kalian. Atau mungkin aku kalian sebut sebagai orang yang tidak normal karena tidak mengikuti gaya poni lempar atau model-model lainnya yang menjadi trend masa kini."

Dan itulah arti dari sebuah kekayaan. Bukan kaya dengan memiliki rumah di kawasan elite perkotaan, atau tampil dengan mobil-mobil keluaran terbaru. Baginya, kaya berarti pandai membuat pilihan. Memilih untuk menjadi seseorang untuk membentuk identitasnya dan mengikuti jalan yang diinginkannya.

"Mari kawan, kita beramai-ramai menjadi orang aneh!", Raja berteriak sambil berpose dengan kedua tangan di samping kepalanya dengan jari telunjuk dan jari tengah yang membentuk huruf V.