Kisah Cinta Manusia dan Setan Pemangsa Berak

Jan 11, 2012

Kisah Cinta Manusia dan Setan Pemangsa Berak


Ini adalah sepenggal kisah cinta.. Kisah cinta antar dua wujud yang sama-sama terlahir atas izin Tuhan.


Aku tidak bisa mencintaimu karena aku adalah setan berwujud wanita botak dengan bibir yang berlumuran darah berwarna biru.

Maukah kau melihatku menari telanjang dengan berak di mana-mana?

Iya, aku ingin kamu menari telanjang dengan berak di mana-mana. Karena sesungguhnya aku lebih mencintai berakmu dibandingkan wajahmu. Dan aku akan siapkan ember untuk menampung semua berak-berakmu. Lalu, aku simpan baik-baik, sehingga aku bisa mencium dan memakan berakmu setiap hari, sayang.

Kamu suka berakku atau lubang anusku? Tapi kamu licik.

Tentu saja aku menyukai berakmu. Kenapa kamu katakan aku licik? Karena aku adalah setan pemangsa berak, dan berakmu selalu kujadikan santapan lezat?

Perutmu penuh berak, dan pantatku banyak lubang anus. Jangan khawatir sayang.

Lalu, mengapa tadi kamu bilang aku licik?

Apakah berakku terlalu lezat buat kamu mengendusnya?

Tidak, aku selalu tergoda mengendusnya. Tidakkah kau rasakan sekarang? Bibirku bergerak lincah di selangkanganmu. Darah di bibirmu ikut mengalir ke dalam lubang anusmu. Semoga kamu tidak kencing darah.

Lidahmu tak terlalu basah, anusku tak bereaksi apapun. Dan perlu kau tahu, kencing darah itu puncak dari kenikmatan memberakimu, aku cukup ahli menahan klimaks.

Bagaimana anusmu bisa bereaksi jika di dinding-dindingnya penuh plester penutup luka? Lagipula aku tak yakin kencing darahmu sebagai puncak kenikmatan. Apa jangan-jangan kau berselingkuh dengan sesamamu, dan semangat selingkuhanmu itu berhasil membuat dinding anusmu terluka?

Aku memang tidak dengan jenismu saja. Membuat klimaks anusku memang tak gampang, tapi aku dengan mudah membuatmu menginginkanku memberakimu.

Kamu selingkuh! Kamu jahat! Ternyata kamu sama seperti manusia lainnya. Selalu tak pernah puas dan selalu merasa paling hebat. Aku akan melaporkanmu pada Mama Setan, karena kamu membuatku sakit hati.


Dan si setan berwujud wanita botak itu pun menangis pilu. Masih dengan posisinya, di bawah, di belakang, dengan pandangan tertuju kepada sisa-sisa berak di anus di manusia. Sementara, si manusia puas. Ia tertawa terbahak-bahak, tanpa sedikitpun memalingkah wajahnya pada setan di belakangnya.


Mojang Bandung & Pemuda Sokaraja

Dipublikasikan di Kumcer : Kisah Cinta Manusia dan Setan Pemangsa Berak