Republik Suka-Suka

Oct 19, 2011

Republik Suka-Suka


Waktu menunjukan pukul setengah sembilan malam. Lapangan yang senantiasa ditumbuhi rerumputan hijau, kali ini terlihat berbeda. Lapangan itu bergantian ditumbuhi oleh ratusan manusia yang berserakan di atasnya. Rerumputan seakan-akan pasrah menyerahkan dirinya diinjak-injak oleh kaki-kaki yang menari itu.

Tidak seperti malam-malam biasanya. Malam ini terlihat lapangan begitu sesak oleh manusia. Apa yang mereka cari di sana, entahlah. Yang pasti malam itu, seperti biasanya, tepat pukul jam sembilan malam, akan diputar sebuah siaran berita di layar besar yang ditancapkan tepat di garda depan lapangan. “Republik Dalam Berita”. Kalau kita mencoba kembali ke masa lalu, ke era 90-an, tentu kita akan ingat pada sebuah sajian berita yang bertajuk “Dunia Dalam Berita” yang sekarang sudah almarhum. Mungkin siaran tersebut sama saja dengan siaran yang akan diputar malam ini di layar. Perbedaannya adalah mereka menggunakan nama ‘Republik’ bukan ‘Dunia’. Mengapa? Karena mereka hanya peduli pada informasi-informasi seputaran republik mereka. Untuk Dunia? Untuk Republik lain? Ah, mana peduli. Sudahlah, sebentar lagi siarannya akan dimulai. Ssssttt..

#nowplaying The Bloody Beetroots – Domino (Intro) Manusia-manusia serentak bergoyang, menggetar seisi lapangan.
Hai pemirsa.. Selamat malam. Berjumpa lagi dengan saya, si penyiar cantik di Republik Dalam Berita! Manusia bersorak. Baiklah pemirsa, mari kita menuju headline hari ini. Pemirsa, tampaknya Kepala Republik kita begitu kelimpungan mengurusi masalah-masalah yang terjadi di Republik Suka-Suka ini. Oleh karena itu, tadi pagi, ditemui di kediamannya, beliau mengatakan bahwa beliau ingin membentuk sebuah susunan pejabat-pejabat baru untuk membantunya dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi di Republik Suka-Suka ini. Beliau berkata bahwa beliau adalah manusia biasa, yang tentu memiliki kekurangan dan kelebihan. Beliau mengakui, kelebihannya sebagai seorang penyanyi hebat di Republik Suka-Suka tetap tidak bisa menjamin keamanan dan kemakmuran di Republik Suka-Suka. Dan tadi pagi, sambil menikmati sarapan pagi di pinggir kolam renangnya, ia memberikan wartawan Republik Dalam Berita secarik kertas yang berisi susunan pembantu kepala yang akan dibentuknya. Beliau juga berkata, pembentukan akan dilakukan dengan proses pemilihan rakyat melalui sms. Untuk lebih lengkapnya, setelah siaran ini, kita akan menyimak artis ternama kita, Penelope, yang akan memandu kita dalam memilih siapa siapa saja yang akan menduduki susunan Pembantu Kepala Republik. Baiklah pemirsa, cukup sekian untuk siaran malam ini. Selamat malam pemirsa. Terimakasih loh sudah mau berdesak-desakan di lapangan untuk menonton saya malam ini.. Manusia bersorak.
#nowplaying The Bloody Beetroots – Domino Manusia serentak bergoyang, menggetar seisi lapangan. Manusia berteriak, memekikkan telinga-telinga rerumputan yang diinjaknya.

Yayaya.. Halo pemirsa Republik Suka-Suka. Bagaimana kabar kamu semua malam ini? Duh..senang sekali ya, malam ini saya diberi kesempatan untuk memandu teman-teman semua dalam rangka pemilihan para Pembantu Kepala Republik. Seperti yang tadi sudah dikatakan oleh penyiar cantik kita, bahwa sang Kepala Republik menginginkan ada orang lain yang mengurusi permasalahan-permasalahan yang ada di Republik Suka-Suka ini. Itu benar sekali teman.. Dan sekarang di tangan saya sudah ada secarik kertas yang berisi susunan yang rencananya akan dibentuk oleh Kepala Republik kita. Yang pertama, untuk mengurusi permasalahan ekonomi dan keuangan, akan diangkat seorang ‘Pembantu Kepala Hijau’. Kenapa hijau? Yah pasti teman-teman juga tahu, mata kita pasti hijau kalau melihat uang. Lalu, ada ‘Pembantu Kepala Alam’ yang tentunya akan membantu untuk mengatasi masalah lingkungan, flora, dan fauna. Seperti kita tahu, tanah Republik Suka-Suka ini begitu indah dan penuh dengan flora dan fauna yang begitu cantik. Selanjutnya, ada ‘Pembantu Kepala Jujur’. Ya tentunya, kejujuran dibutuhkan untuk bidang hukum. Agar tak ada orang yang bisa lolos dari kejahatan-kejahatannya, maka harus ada seorang yang sangat jujur tanpa ada apa-apa dibalik putusannya. Harus jujur. Dan yang terakhir adalah ‘Pembantu Kepala Pergaulan’.Tentunya tekbologi informasi yang begitu canggih membantu kita dalam hal pergaulan. Contohnya, jika tidak ada ‘stupidphones’ yang baru-baru ini keluar, kita akan begitu sulit untuk berhubungan dengan orang lain. Dan itu akan menghambat pergaulan kita, bukan? Selain itu, adanya internet juga merupakan salah satu faktor pergaulan. Maraknya social-social network membantu kita untuk semakin menjadi rakyat yang gaul! Dengan beberapa kandidat diantaranya, artis ternama kita Ranu Lanang, pemusik ternama kita Rangga The Guitarist, lalu direktur Bank Besar Suka-Suka Fransiscus Leona, lalu direktur Suka-Suka TV Akta Durjana, dan yang terakhir adalah direktur Perusahaan Fashion Suka-Suka Adjie Amila. Untuk memilihnya anda bisa langsung sms saja ke 0000 dengan format ketik PKH spasi nama kandidat. PKH untuk Pembantu Kepala Hijau, PKA untuk Pembantu Kepala Alam, PKJ untuk Pembantu Kepala Jujur, dan yang terakhir PKP untuk Pembantu Kepala Pergaulan. Polling sms akan dibuka selama satu minggu dari sekarang. Kami tunggu ya pemirsa, jangan lupa loh buat memilih.. Daaaah! Mmuah!

Manusia-manusia kembali bersorak. Begitu gembiranya mereka dengan akan dibentuknya susunan baru untuk mengurusi permasalahan-permasalahan di republik ini. Siaran ‘Republik Dalam Berita’ baru saja usai. Selanjutnya beberapa manusia akan pulang ke rumah masing-masing. Namun masih saja ada yang memilih untuk lebih lama lagi ada di lapangan itu. Musik kembali bergema. Lapangan ini seakan tidak pernah mati. Lapangan ini akan terus menyala selama dua puluh empat jam. Musik-musik bergema, dan para manusia suka-suka bergoyang di atasnya. Si ini berdansa dengan si anu. Si itu mencium si ini. Dan si anu menuju hotel bersama si itu. Sesuai dengan nama Republik Suka-Suka, yah suka-suka sajalah.
*********

Dibuka sudah polling sms untuk memilih Pembatu Kepala Republik. Masyarakat begitu antusias menyambut. Sampai-sampai, di satu sudut kota, ada seorang anak yang merengek-rengek ingin meminjam stupidphones milik Ibunya untuk ikut mengirim sms polling memilih Pembantu Kepala Republik.

“Ibu.. Aku ingin pinjam stupidphonesnya.. Aku juga ingin ikutan milih Pembantu Kepala Republik, Bu..”
“Aduh.. Kamu itu masih kecil, bisa-bisanya ingin ikut-ikutan memilih. Sudahlah, biar Ibu saja yang memilih.”
“Ah Ibu, aku kan ingin turut serta dalam membangun Republik ini.”
“Ah kamu ini.. Ya sudah, nih!”, sahut Ibu sambil memberikan stupidphonesnya yang super canggih itu. Si anak begitu gembira. Tanpa menunggu waktu lama, ia langsung mengetik sebuah pesan.

PKH Fransiscus Leona
PKA Ranu Lanang
PKJ Rangga The Guitarist
PKP Akta Durjana

OK

0000

SEND!
“Aku memilih Fransiscus Leona karena jelas-jelas dia adalah direktur Bank Suka-Suka, pasti mengerti masalah keuangan. Aku memilih Ranu Lanang, karena dia adalah seorang artis yang sering bermain dalam film-film kolosal yang sering menampilkan pemandangan alam di dalamnya. Selain itu juga, di film-film itu banyak binatang-binatang yang dipertontonkan. Dan aku memilih Rangga The Guitarist karena aku sering mendengar lagu-lagunya berkisar seputar kejujuran. Kejujuran hati, atau juga kejujuran mengkritik kinerja pemerintah. Dan aku memilih Akta Durjana karena jelas-jelas dia pemilik salah satu media. Media juga kan ada berkat teknologi yang semakin canggih. Aku pintar kan Ibu?”

Ibu mengangguk sambil kembali menempelkan gincu merah di wajahnya. Mungkin si Ibu dalam hatinya berkata, “Yah suka-suka kamu sajalah, asalkan kamu senang”. Di sudut lain, terlihat sang Kepala Republik sedang asyik mengambang di tengah-tengah kolam renangnya. Aku memang hebat. Bayangkan, betapa aku mementingkan keinginan rakyat dalam membentuk susunan Pembantu Kepala Republik. Aku tidak akan memilih, biarkan rakyat memilihnya. Biarkan susunan itu menjadi pilihan rakyat. Biarkan mereka suka-suka untuk memilih. Aku pemimpin yang bijaksana bukan? Bisiknya sambil tersenyum.
*********

Waktu yang ditunggu-tunggu tiba. Satu minggu semenjak pengumuman pembukaan polling sms pemilih Pembantu Kepala Republik. Masyarakat kembali berkumpul di lapangan. Namun, begitu heran masyarakat dibuat. Rumput yang tadinya berwarna hijau segar, sekarang berubah menjadi merah api. Mungkin rumput itu marah.

Layar puntih di garda depan menyala. Ia mulai memancarkan gambar-gambar manis tentang republiknya. Sesaat di dalam layar terpampang sosok sang Kepala Republik yang hendak memberikan pengumumannya mengenai susunan Pembantu Kepala Republik yang baru dibentuknya. Ia tertawa manis. Betapa ia seorang pemimpin yang begitu sempurna, selalu ramah dan menebar tawa kepada setiap rakyatnya.

Selamat Malam rakyatku tercinta.. Dalam kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terimakasih bagi anda yang sudah ikut berpastisipasi dalam pemilihan Pembantu Kepala Republik. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, saya hanyalah manusia biasa, yang tentu memiliki kekurangan dan kelebihan. Maka dari itu, saya rasa, tidak cukup jika permasalahan-permasalahan di republik ini hanya diurus oleh satu orang Kepala Republik saja. Oleh karena itu, demi kemajuan dan kemakmuran Republik Suka-Suka ini saya membentuk sebuah susunan pemerintahan yang baru, yakni dengan adanya para Pembantu Kepala Republik. Sebelum saya mengumumkan siapa siapa saja yang berhasil menjadi Pembantu Kepala Republik, marilah kita bersama-sama mengucapkan semangat untuk terus memotivasi kita demi kemajuan republik. SEMANGAT! Baiklah rakyatku sekalian, mungkin sudah saat saya untuk mengumumkan siapa siapa saja orang-orang baru yang akan menduduki kursi pemerintahan. Dalam posisi Pembantu Kepala Hijau dimenangkan oleh Fra...

BUUUUUUUUUUMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM!

Layar berwarna abu. Gambar sosok Kepala Republik menghilang ditelan abu. Suara ledakan menggetarkan kalbu. Aksi seorang pemberontak memecahkan suasana. Seorang pemberontak dengan sengaja melemparkan bom molotov ke area di mana sang Kepala Republik beserta orang-orang penting lainnya berkumpul. Entah bagaimana nasib sang Kepala Republik Suka-Suka yang begitu murah senyum itu. Dan seorang anak kecil berkata, “Ah ya sudahlah, suka-suka si Kepala Republik sajalah.

**********

Ternyata ini hanyalah cerita belaka dengan khayalan konyol.