BHP - BAU HASEUM (ASAM) PENDIDIKAN

Dec 31, 2008

BHP - BAU HASEUM (ASAM) PENDIDIKAN


Menanggapi suatu program TV di salah satu stasiun TV swasta Indonesia yang kebetulan saat itu sedang membahas tentang BHP (Badan Hukum Pendidikan). Entah itu memang Badan Hukum Pendidikan atau juga mungkin Bau Haseum (asam) Pendidikan. Yah saya juga tidak tahu..
Memang sering kita lihat sekarang, banyak mahasiswa khususnya di Jakarta yang ramai-ramai berdemo mengatakan bahwa mereka tidak setuju atas diadakannya undang-undang BHP. Sementara pemerintah tetap bersih keras pada apa yang telah mereka putuskan bersama. Dalam acara itu diterangkan bahwa dalam BHP sendiri dituliskan bahwa akan diadakannya “privatisasi pendidikan” yang dimana artinya mungkin penyempitan lahan-lahan pendidikan dan mungkin juga membuat biaya pendidikan semakin mahal, karena hanya orang-orang tertentu saja yang bisa merasakan yang namanya pendidikan. Tapi kenapa harus begitu? Bukannya seharusnya itu pemerintah bertanggung jawab penuh terhadap pendidikan? Tapi kenapa dalam BHP ini menurut yang saya dengan si pendidikan malah dipegang oleh industri-industri pendidikan yang bisa dibilang swasta, bukan lagi milik pemerintah. Dan dengan adanya privatisasi pendidikan menurut Ketua BEM UI, berarti dengan dikuranginya sekolah-sekolah di Indonesia. Lalu mau sekolah dimana kita warga Indonesia yang jelas-jelas penduduknya sangat banyak? Dan saya yakin, mereka juga pasti ingin mendapatkan pendidikan.
Dalam acara itu juga ada seorang narasumber yang saya nggak tahu itu siapa, yang jelas pada saat sedang membicarakan biaya kuliah yang semakin mahal, dia berkata bahwa biaya yang mahal itu untuk pembangunan kampus. Sekarang bisa kita lihat sendir buktinya, dari mulai angkatan 2008 ini, biaya kuliah yang dibayar oleh seorang calon mahasiswa itu langsung masuk ke tangan pemerintah, dan sedikt info, untuk mengambl uang itu saja kita dikenai pajak sebesar 21%. Contohnya, waktu pelaksanaan ospek di kampus saya, ketika kami ingin mengambil uang yang dibayar para calon mahasiswa yang memang diberikan untuk biaya ospek, itupun dipotong sebesar 21%. Dan ketika kami meminta dana untuk kemahasiswaan saja, susahnyaaaaa minta ampun. Ditambah perkataan si narasumber itu tentang biaya mahal untuk pembangunan kampus. HEY HEY HEY!!!! Dari angkatan di bawah saya, untuk masuk ke kampus saya saja harus mengaluarkan 25juta, dan kampus saya mungkin hanya bisa dibilang sepert posyandu. Ruangan kuliah cuma ada 6, dan tidak ada fasilitas kampus sama sekali. Jadi pertanyaannya apakah benar biaya besar itu untuk pembangunan kampus, HAH??
Yang lucunya lagi, pada saat si ketua BEM UI menyatakan kalau ia menemukan dokumen yang menyatakan bahwa si BHP itu juga termasuk salah satu program dari pihak asing. Saya tidak tau bagaimana-bagaimananya, pokoknya itu berhubungan dengan utang-utang Indonesia ke pihak asing. WOW!!!!
Bagaimana Negara kita mau maju kalau terus bergantung pada pihak asing? Bagaimana kita bisa pintar kalau mengurus pendidikan saja berhubungan dengan pihak asing?
Ternyata benar kata peramal yang tadi ada di salah satu program gossip tadi siang, Indonesia itu lahir di tahun kerbau, bershio kerbau, yang artinya bodoh. Ya! Orang Indonesia memang bodoh karena mau mau aja di bodoh-bodohi oleh pemerintahnya yang bodoh!